Abstract

Diare pada balita merupakan kondisi serius dan mengancam jiwa. Penyebab kematian yang tinggi pada balita disebutkan karena penanganan yang terlambat pada kondisi dehidrasi. Penanganan yang terlambat pada kondisi dehidrasi terkait dengan pengetahuan ibu atau pengasuh yang kurang terhadap pananganan diare. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu dan pengasuh pada pencegahan dan penanganan diare pada balita. Studi observasional secara cross sectional dilakukan pada ibu usia 20-56 tahun yang pernah atau sedang mengasuh balita. Tingkat pengetahuan diukur melalui kuesioner. Faktor demografi meliputi usia, status asuh balita, pendidikan terakhir, dan pekerjaan dianalisis sebagai faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan dan penanganan diare balita. Sebanyak 65 Ibu bersedia terlibat dalam penelitian. Hasil menunjukkan Sebagian besar ibu telah memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan dan penanganan diare pada balita (89,23%). Usia, status asuh balita, pendidikan terakhir, dan pekerjaan Ibu dalam penelitian ini tidak terkorelasi signifikan dengan tingginya pengetahuan Ibu tentang pencegahan dan penanganan diare. Selain itu, edukasi tentang kaitan MPASI dan penggunaan botol susu terhadap diare pada balita serta komposisi dan cara pembuatan oralit masih perlu ditingkatkan di kalangan Ibu sehingga pananganan diare yang tepat dengan cairan oralit di rumah dapat dengan tepat dilakukan oleh ibu.