Abstract

Kulit merupakan salah satu sarana dalam pertumbuhan bakteri. Salah satu
cara dalam menjaga kebersihan kulit adalah dengan menggunakan sabun antiseptik.
Bahan aktif yang sering digunakan dipasaran adalah triclosan, aktivitas dari bahan
aktif ini memiliki permasalahan keamaan apabila digunakan dalam jangka panjang.
Permasalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan bahan alam, salah satunya
dengan menggunakan ekstrak daun sirih. Sediaan sabun dalam bentuk cair memiliki
kekurangannya, yaitu ketidakstabilan dalam penyimpanan apabila ditambahkan
dengan ekstrak sebagai bahan aktifnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengoptimasi komponen konsentrasi SLS dan Asam stearat dalam formulasi sabun
cair.
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental, sabun cair dibuat
dengan mengoptimasi SLS dan asam stearat menggunakan simple lattice design
(design expert versi 13.0.10.), dengan konsentarasi asam stearate 4-7 % dan SLS 5-
8 %, sediaan sabun cair dibuat dalam 8 run formula untuk mendapatkan formula
optimum, data dianalisa menggunakan analisis anova. Optimasi dilakukan terhadap
karakteristik pH dan tinggi busa. Formula optimum yang dihasilkan dengan
konsentrasi 8% SLS dan 4% Asam Stearat.
Formula optimum yang dihasilkan memiliki mutu fisik yang baik dengan
dengan pH 6,1 dan tinggi busa sebesar 14,7 cm, hasil uji stabilitas menggunakan
metode cycling test dianalisis menggunakan Analisa statistik paired T-Test
didapatkan hasil pada pengujian viskositas stabil dengan nilai p>0,05, sedangkan
pengujian daya sebar, pH, dan tinggi busa menunjukkan nilai p<0,05 yang
menandakan sediaan yang dihasilkan berpengaruh signifikan terhadap suhu
penyimpanan sebelum dan sesudah siklus sehingga dapat disimpulkan sediaan yang
dihasilkan tidak stabil selama penyimpanan.