Abstract

Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang cukup serius dimana insulin tidak dapat diproduksi secara maksimal oleh pancreas. Menurut data berdasarkan World Health Organization (WHO) (Wicaksono, 2015) penyakit diabetes mellitus merupakan ranking keenam penyebab kematian di dunia, data yang didapatkan bahwa kematian yang disebabkan karena diabetes ada sekitar 1,3 juta dan yang meninggal sebelum usia 70 tahun sebanyak 4 persen. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya terapi yang paling cost-effective pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD dr. Soeroto Ngawi.


Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data menggunakan metode cross sectional secara retrospektif dengan pengambilan data di ambil melalui data rekam medik yang kemudian di observasi secara deskriptif. Efektivitas pengobatan diukur berdasarkan penurunan gula darah sewaktu (GDS) yang mencapai target sedangkan efektivitas biaya dapat dilihat berdasarkan nilai ACER dan ICER.


Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan persentase efektivitas terapi obat A (metformin glimepirid) sebesar 91% kelompok terapi B (metformin acarbose) sebesar 95% dan pada kelompok terapi C (metformin novorapid) sebesar 92%. Rata-rata total biaya antidiabetes kelompok terapi obat A (metformin glimepirid) Rp. 1.220.831,- obat B (metformin acarbose) Rp. 1.195.589,- dan obat C (metformin novorapid) Rp. 1.377.407,- dari ketiga kelompok terapi obat tersebut kelompok terapi yang lebih cost-effective daripada kelompok lain yaitu kelompok terapi B (metformin acarbose) dengan nilai ACER Rp. 12.585,- dan nilai ICER Rp. – 6.310,- pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUD dr. Soeroto Ngawi.


Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kelompok terapi B (metformin acarbose) memiliki efektivitas terapi yang lebih tinggi dengan biaya lebih rendah. Harapannya rumah sakit dapat menjadikan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan pertimbangan pemilihan terapi antidiabetik untuk pasien diabetes mellitus tipe 2.