Gambaran Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan Di Salah Satu Rumah Sakit Negeri Tabanan Bali

  • Pande Made Desy Ratnasari Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha, Denpasar, Indonesia
  • Anak Agung Ngurah Putra Riana Prasetya Sekolah Tinggi Farmasi Mahganesha, Denpasar, Indonesia
  • Heny Dwi Arini Sekolah Tinggi Farmasi Mahganesha, Denpasar, Indonesia
Keywords: Diabetes Melitus Tipe 2, Insulin, Kontrol Glukosa Darah

Abstract

Intisari

Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dengan kontrol glikemik yang buruk berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas sehingga diperlukan penggunaan insulin secara dini. Terdapat dua golongan insulin berdasarkan asalnya (manusia dan analog) yang memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan insulin pada pasien DMT2 rawat jalan di salah satu Rumah Sakit Negeri Tabanan Bali.

Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Desember 2019 dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi yaitu pasien DMT2 rawat jalan yang memperoleh insulin yang sama selama minimal 3 bulan kunjungan, berumur >18 tahun dan data rekam medik yang lengkap. Pengumpulan data berdasarkan rekam medik pasien selama periode September-November 2019 menggunakan instrumen penelitian. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan software Microsoft Excel yang ditampilkan dalam bentuk tabel.

Penelitian ini melibatkan 88 pasien yang mayoritas berumur 46-65 tahun (53,4%), berjenis kelamin laki-laki (53%), tidak bekerja (60%), berpendidikan SD (57%), mengalami DM <5 tahun, 90% mengalami komplikasi mikrovaskuler serta 80% mengalami penyakit penyerta. Seluruh pasien menggunakan insulin analog dengan jenis insulin kerja panjang (49%) yang telah sesuai dengan pedoman terapi. Pengunaan insulin analog lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan yaitu efek samping hipoglikemia lebih rendah dan dapat menurunkan HbA1c hingga 2% sedangkan insulin kerja panjang memiliki lama kerja yang panjang yaitu 12-24 jam sehingga mempermudah dalam waktu penyuntikan serta hampir tidak memiliki efek puncak sehingga dapat meminimalkan terjadinya efek hipoglikemia.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-04-29